NEGRI SEREMONI

Seremoni kadang dijadikan sebagai sebuah tujuan, bukan sarana untuk menandai acara penting. Sehingga semua aspek diacarakan secara seremonial yang cenderung butuh waktu panjang dan membosankan.

NEGRI SEREMONI

NEGRI SEREMONI

Oleh : Satriyatmo

Seremoni berasal dari bahasa Prancis "ceremonie" yang berarti upacara, jadi seremoni secara umum dapat diartikan sebuah acara dengan tata cara tertentu yang biasanya digunakan untuk merayakan atau memperingati sesuatu hal. Arti penting seremoni selain untuk mempertegas eksistensi kelompok juga merupkan sebuah penanda terhadap peritiwa penting, misalnya seremoni di masyarakat terdapat upacara kematian, peringatan kehamilan, kelahiran bayi, sedangkan di pemerintahan terdapat seremoni wisuda, peresmian gedung, launching, upacara bendera, peringatan hari besar dan lain sebagainya. 
Jika menilik dari arti kata dan pentingnya seremoni maka tidak menjadi masalan jika sebuah entitas melakukan seremoni. Sebuah entitas perlu eksistensi untuk menunjukkan keberadaanya di tengah-tengah pergaulan masyarakat, bisa juga untuk membedakan dari entitas lainnya. Pun  ketika seremoni dilakukan untuk memperingati hal-hal penting. Dalam pergaulan kehidupan yang modern ini disatu sisi seremoni dinilai kegiatan yang boros, tidak efisien, membosankan dan kadang irasional namun disisi lain seremoni justru semakin menjamur ditengah-tengah pergaulan masyarakat bahkan di lingkungan pemerintahan. Seremoni di lingkungan pemerintahan seolah-olah menjadi nafas sehari-hari. Dari mulai hal yang penting semisal upacara peringatan hari kemerdekaan sampai dengan hal yang tidak memiliki urgansi terhadap upaya mensejahterakan masyarakat. Hampir setiap hari pejabat pemerintah menghadiri peresmian, pemberian hadian lomba, pembukaan rapat, pembukaan pelatihan, lauching program, pemberian bantuan sosial yang semuanya dilakukan dengan seremoni yang susunan acaranya panjang dan melelahkan. Namun disadari atau tidak bahwa acara semacam itu sangat "digemari" olah banyak pihak.  Pimpinan tingkat atas akan merasa bangga ketika berada di sebuah acara seremoni, sebab dia akan menjadi "human interest" dan kadang mendapatkan bonus pujian walau tidak substansial. Dari sisi bawahan juga merasa bangga ketika acara seremoni bisa mengahadirkan pimpinan, apalagi pimpinan tertingginya. Begitupun orang-orang di lingkungan sekitar yang nampaknya menikmati acara-acara seremonial semacam itu.
Acara seremoni cenderung boros, tidak efektif, tidak substansial, bahkan terkadang tidak masuk akal. Boros, sebagai contoh untuk peresmian sebuah proyek harus mengundang ratusan bahkan ribuan orang, yang semuanya itu butuh pembiayaan yang tidak sedikit. Tidak efisien, sebagai contoh seremoni pembukaan rapat yang kadang lebih diutamakan daripada rapat itu sendiri. Tidak substansial, seremoni pemberian hadiah lomba namun tidak diikuti dengan pembinaan terhadap pemenang lomba.
Dewasa ini acara seremoni lebih bertujuan untuk publikasi dengan barbagai macam kepentingan. Diantaranya adalah untuk memotivasi dalam seremoni pemberian hadiah kejuaraan lomba, elektabilitas dalam politik, popularitas dalam kehidupan sosial, dan tujuan publikasi lainnya. Sehingga tidak dipungkiri bahwa seremoni banyak sisi positifnya, namun jika semua hal "diseremonikan", maka aktifitas hidup hanya akan berpindah dari satu seremoni ke seremoni lainnya, yang pada gilirannya akan membentuk karakter yang kurang produktif serta cara berfikir yang tidak efektif. (mo)

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0